25 Juni 2009

Segarnya di Gunung Rian KTT


Liburan kali ini, ane luangkan waktu jalan-jalan ke salah satu tempat yang dikabarkan sebagai tempat terbaik di Kabupaten Tana Tidung (KTT). tempat itu namanya Gunung Rian. Konon kabarnya ada sebuah air terjun (water fall) tujuh tingkat.

Akhirnya, Rabu 25 Juni lalu. ane dan teman ane ke sana. setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, sampailah di kaki gunung Rian. Sepeda motor butut milik ane terpaksa ditinggak karena jalanan tidak memungkinkan. kamin terpaksa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri tanjakan kaki gunung yang licin.

kalau ane hitung-hitung ada sekitar 4 persinggahan yang kami lewati. bayangkan saja, kami tidak pernah olah raga, jadi baru saja sekitar 15 menit mendaki badan ini udah penuh keringat. bukan hanya itu, paha dan betis rasanya menjerit-jerit karena kram. tapi misi harus terselesaikan dan perjalanan harus tetap di teruskan. teman ane (sutrisno wahyudi/ wartawan radar tarakan) beberapa mengeluh dan minta untuk istirahat sebentar untuk melepaskan lelah.

kami berdua sebelumnya tidak pernah ke air terjun ini, jadi kami hanya menduga-duga jalannya, sambil sesekali menghafal rute yang kami lewati. jika kita tersesat, bisa-bisa nyawa taruhannya. kenapa begitu?.... pasalnya hutannya lebat banget dan akses jalan belum jelas. banyak sekali jalan tikus bekas pembalak liar yang tidak digunakan lagi. navigasi kami hanya berdasarkan perasaan aja.

setelah mendaki sekitar satu jam dan atas petunjuk tuhan, akhirnya kami sampai di bawah air terjun Gunung Rian itu. susananya segerrrrr banget, suara gemercik air dan nyayian binatang seolah mengobati rasa lelah pendakian itu. bahkan sebagai tanda syukur, kami juga sempat melaksanakan sholat ashar disana. kebetulan waktunya sholat ashar juga telah tiba dan sebentar lagi menjelang magrib.

tidak menyia-yiakan waktu yang ada, kami mengabadikan moment tersebut dengan kamera pinjaman dari teman (hehehe maklum ya orang kampung). berbagai berpose layaknya seorang model, teman ane bergaya di depan jepretan kamera yang ane pegang.

menjelang hari berubah gelap, kami memeutuskan menuruni gunung Rian itu. berbeda pasa saat pendakiaan, saat pulang begitu lancar namun perlu kehati-hatian untuk natisipasi tersesat maupun terpeset ke dalam jurang. sesampai di pos satu kami temukan motor kami yang kami tinggalkan. dan akhirnya petualang kami kami teruskan menyusuri jalan trans Kalimantan menuju kabupaten konservasi, Malinau. muahhhhhhh......